MediaJawa— Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIA Banjarmasin menunjukkan semangat baru dalam memperbaiki diri melalui pelaksanaan ibadah salat lima waktu secara rutin. Kegiatan keagamaan ini menjadi salah satu bentuk pertobatan dan upaya perubahan diri menuju kehidupan yang lebih baik, baik selama menjalani masa pidana maupun setelah bebas nantinya.
Kepala Lapas Banjarmasin, Faozul Anshori, menyampaikan bahwa pihaknya terus mendorong pembinaan keagamaan sebagai bagian penting dari proses pemasyarakatan. "Kami ingin WBP tidak hanya menjalani hukuman secara fisik, tetapi juga mendapatkan pembinaan mental dan spiritual. Salat lima waktu menjadi sarana introspeksi dan pendekatan diri kepada Tuhan," ujarnya.
Ia menambahkan, pembinaan ini merupakan amanah besar yang harus dijalankan dengan konsisten. “Kami berharap setelah keluar nanti, mereka menjadi pribadi yang lebih baik, bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan tidak mengulangi kesalahan di masa lalu,” tambah Faozul.
Antusiasme WBP terlihat dari keterlibatan aktif mereka dalam setiap pelaksanaan salat berjamaah dan kegiatan keagamaan lainnya di masjid dalam lingkungan lapas. Para petugas juga turut mengawal dan mendampingi kegiatan ini demi menciptakan suasana yang kondusif dan penuh kekhusyukan.
Dengan komitmen kuat dari seluruh pihak, Lapas Banjarmasin terus berupaya menjadikan lembaga ini sebagai tempat pembinaan yang efektif dan bermakna bagi para WBP.
- Lapas Banjarmasin