MediaJawa – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) melakukan kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan sebagai bagian dari riset mengenai implementasi prinsip dan standar Hak Asasi Manusia (HAM) di lingkungan Pemasyarakatan. Organisasi ini dikenal fokus pada isu-isu pelanggaran HAM, penghilangan paksa, serta upaya penegakan keadilan bagi korban dan keluarganya. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas berbagai aspek kondisi di dalam Lapas, seperti pemenuhan hak-hak Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), kondisi kerja petugas, serta pelaksanaan program pembinaan yang tengah berjalan. Diskusi juga mencakup tantangan pengelolaan lapas, termasuk masalah overkapasitas yang masih menjadi perhatian bersama.
Perwakilan tim KontraS, Rizky Fariza Alfian, menyampaikan apresiasinya terhadap upaya pemenuhan hak dan program pembinaan yang telah dijalankan di Lapas Kerobokan. "Kami ingin memastikan bahwa hak-hak dasar para narapidana dihormati, sehingga mereka mendapatkan perlakuan yang manusiawi, akses kesehatan yang memadai, dan kebebasan dari segala bentuk kekerasan atau perlakuan sewenang-wenang," ungkap Rizky. Pendekatan tersebut dianggap sebagai langkah positif dalam menjaga keadilan dan penghormatan terhadap hak asasi di lingkungan pemasyarakatan.
Kalapas Kerobokan, Hudi Ismono, menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan layanan dan menciptakan lingkungan yang aman serta kondusif bagi warga binaan. Dalam rangka mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Lapas berupaya mengintegrasikan berbagai inovasi guna memperbaiki fasilitas, pelayanan kesehatan, dan program pembinaan. Ia menambahkan bahwa kunjungan dari pihak eksternal seperti KontraS merupakan bagian dari transparansi dan evaluasi bersama dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi di lapas.
Selain pertemuan formal, tim KontraS juga berkesempatan berbicara langsung dengan beberapa narapidana untuk mendengar pengalaman serta kendala yang mereka hadapi selama menjalani masa hukuman. Informasi yang diperoleh diharapkan dapat menjadi bahan rekomendasi dalam mendorong perbaikan kebijakan sistem pemasyarakatan di Indonesia. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya KontraS dalam mengawal isu keadilan dan HAM di sistem peradilan pidana, sehingga kondisi Lapas dapat terus ditingkatkan demi penghormatan hak asasi setiap individu.
- Lapas Kerobokan
