MediaJawa – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Palu terus berupaya meningkatkan pembinaan kerohanian sebagai bagian dari proses rehabilitasi warga binaan. Kepala Rutan Palu, Yansen, menuturkan pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian Agama Kota Palu dan pihak terkait lainnya agar seluruh program pembinaan warga binaan selalu berjalan dengan optimal.
“Hari ini kami menggelar pembinaan kerohanian dan ibadah bersama bagi warga binaan yang beragama kristen. Kegiatan ini telah terjadwal dan rutin dilaksanakan,” jelas Yansen. Selasa (12/11).
Bertempat di Gereja Oikumene Jemaat Agape Rutan Maesa Palu, seluruh warga binaan kristiani mengikuti ibadah bersama dan memperdalam ilmu kajian alkitab yang dipimpin oleh Pendeta Lili Sukasih dari Dome Of Bethany Palu dengan tema kotbah “Kenali Dirimu Sendiri Untuk Sebuah Kemenangan”. Kegiatan pembinaan ini turut diawasi langsung oleh anggota pengamanan yang bertugas.
Yansen menuturkan bahwa pembinaan keagamaan adalah bagian integral dari proses pemasyarakatan. "Kami percaya bahwa dengan memperkuat iman dan takwa, warga binaan akan memiliki motivasi yang lebih kuat untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik," ujar Yansen.
“Melalui program ini, Kami berharap dapat terus membantu warga binaan dalam proses rehabilitasi dan reintegrasi ke masyarakat, serta menjadikan mereka pribadi yang lebih baik dan bertanggung jawab,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar, menekankan pembinaan keagamaan merupakan salah satu pilar penting dalam membina warga binaan.
“Program pembinaan ini tidak hanya fokus pada perubahan sikap dan perilaku, tetapi juga memperkuat aspek spiritual warga binaan. Kami berharap melalui kegiatan ini, warga binaan lebih siap menghadapi tantangan hidup setelah keluar dari Rutan,” harapnya. (RA)
- Rutan Palu