MediaJawa – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Amuntai kembali melaksanakan razia gabungan dan tes urine terhadap para wargabinaan dan petugas Lapas, sebagai bagian dari upaya memberantas narkoba dan barang-barang terlarang lainnha. Selasa (20/11)
Razia gabungan yang melibatkan pihak Aparat Penegak Hukum lain seperti Polres HSU , BNNK Amuntai, Kodim 1001 HSU/BLG , serta petugas Lapas ini berjalan dengan ketat dan terkoordinasi. Beberapa kamar blok hunian dan area-area yang rawan dijangkau oleh pihak berwenang. Selain pemeriksaan fisik, tes urine juga dilakukan kepada para WBP dan petugas sebagai langkah preventif untuk memastikan tidak adanya penyalahgunaan narkoba di lingkungan Lapas.
Kalapas Amuntai, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program besar Kementerian Hukum dan HAM yang mengusung Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Amuntai menjadi pilot project sebagai Lapas bersih narkoba dan barang terlarang. Program ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan bebas dari segala bentuk peredaran narkoba.
"Melalui razia ini, kami ingin memastikan bahwa Lapas Amuntai benar-benar bebas dari pengaruh narkoba dan barang terlarang. Kami juga berharap dengan menjadi pilot project, Lapas Amuntai bisa menjadi contoh bagi Lapas-lapas lain di Indonesia dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik," ujar Jupri
Dalam razia tersebut, sejumlah barang terlarang berhasil ditemukan dan diamankan, namun tidak ditemukan indikasi penggunaan narkoba di kalangan napi dan petugas setelah tes urine dilakukan. Meskipun demikian, Lapas Amuntai tetap berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan memaksimalkan pencegahan.
Ke depannya, Lapas Amuntai juga akan terus mengadakan razia rutin dan memperketat kontrol terhadap akses masuk barang-barang terlarang, demi menjaga keamanan dan kenyamanan di dalam Lapas.
Dengan adanya program ini, diharapkan Lapas Amuntai dapat menjadi contoh nyata dalam pemberantasan narkoba di lingkungan pemasyarakatan, serta memberikan efek positif bagi rehabilitasi WBP ke depan.
- Lapas Amuntai