MediaJawa – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Palu Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah bersama Jemaat Gereja Protestan Indonesia Donggala (GPID) gelar pembinaan kerohanian bagi warga binaan yang beragama Kristen, Kamis (3/10).
Kepala Rutan Palu, Yansen, menuturkan bahwa kerja sama ini sebagai upaya pihaknya dalam meningkatkan dan menyukseskan program pembinaan bagi warga binaan. “Kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi para warga binaan, baik dalam meningkatkan pemahaman agama, memperkuat iman dan akhlak, serta membantu mereka dalam mempersiapkan diri untuk kembali kelingkungan masyarakat,” harap Yansen.
Bertempat di Gereja Oikumene Jemaat Agape Rutan Maesa Palu, seluruh warga binaan kristiani mengikuti pembinaan kerohanian dan mengikuti ibadah bersama yang dipimpin oleh Pendeta Merry dengan tema kotbah “Syukur Dari Tebusan Tuhan”. Kegiatan pembinaan ini turut diawasi langsung oleh anggota pengamanan yang bertugas.
Ditempat berbeda, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar, menekankan pentingnya seluruh warga binaan untuk selalu diberikan pemahaman mendalam tentang kerohanian agar nantinya mampu berperilaku yang baik dan berakhlak di tengah keluarga serta masyarakat usai menjalani pembinaan di Lapas/Rutan.
“Dukungan rohani sangat penting dalam mempersiapkan warga binaan untuk kembali ke masyarakat setelah menjalani pembinaan. Diharapkan dengan adanya pendampingan rohani yang intens dapat mengubah perilaku negatif Warga Binaan menjadi positif dan menjadi individu yang lebih baik di masyarakat,” harap Hermansyah Siregar. (Ra)
- Rutan Palu