MediaJawa - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Palu Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah kembali menggelar pembinaan kerohanian melalui ibadah minggu bagi warga binaan Kristiani, Minggu (22/9).
Kepala Rutan Palu, Yansen, menuturkan bahwa pembinaan ini bertujuan membantu warga binaan memperbaiki diri, merenungi kesalahan masa lalu, serta memotivasi mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
"Pembinaan ini penting dilakukan untuk membentuk karakter dan mental warga binaan. Selain itu, mereka akan mendapatkan bekal positif untuk proses reintegrasi yang lebih baik," ungkap Yansen.
Bertempat di Gereja Oikumene Jemaat Agape Rutan Maesa Palu, seluruh warga binaan kristiani mengikuti pembinaan kerohaninan dengan memperdalam ilmu kajian Alkitab dan mengikuti ibadah minggu bersama Jemaat Gereja Protestan Indonesia Donggala (GPID) Manunggal Palu yang dipimpin oleh Pendeta, Jefri Algred. Kegiatan pembinaan ini diawasi langsung oleh anggota pengamanan yang bertugas.
"Kami berharap melalui pembinaan kerohanian dapat memperkuat iman dan taqwa warga binaan, menumbuhkan kesadaran diri, serta mendorong perubahan perilaku yang lebih baik sehingga nantinya mereka siap kembali ke masyarakat," harap Yansen.
Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar, turut memberikan dukungun dan mengimbau seluruh jajaran Lapas/Rutan se-Sulawesi Tengan untuk trus meningkatkan sinergitas dengan pihak-pihak terkait sebagai upaya peningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan serta pembinaan yang lebih optimal.
"Rehabilitasi para warga binaan dan keberhasilan reintegrasi mereka ke dalam masyarakat adalah salah satu tujuan dan komitmen kami. Melalui program pembinaan kerohanian yang rutin digelar, kami akan trus menanamkan nilai-nilai keagamaan yang akan menjadi bekal mereka saat selesai menjalani pembinaan di Lapas/Rutan," ujar Hermansyah Siregar.
- Rutan Palu
