MediaJawa – Melaui pembinaan kerohanian, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Palu Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sulteng wujudkan revolusi mental warga binaan menuju kearah yang lebih baik dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
Bertempat di Gereja Oikumene Jemaat Agape Rutan Maesa Palu, warga binaan Kristiani mengikuti kegiatan pembinaan kerohanian dan ibadah bersama yang dipimpin oleh Pendeta, Mariam M. Pontonuwu dari Gereja Protestan Indonesia Donggala (GPID) Koinonia Palu, Kamis (5/9).
Kepala Rutan Palu, Yansen, menuturkan meskipun mereka sedang menjalani pembinaan di Rutan Palu, warga binaan memiliki hak untuk melakukan ibadah sesuai agama dan keyakinannya. “Kami berikan ruang bagi mereka dan siap memfasilitasi setiap kegiatan positif yang menjadi program pembinaan bagi warga binaan. Ini sebagai bentuk komitmen kami memenuhi semua hak warga binaan secara optimal,” jelas Yansen.
“Melalui pembinaan kerohanian ini, kami berharap dapat menjadi motivasi dan bekal keagamaan bagi warga binaan yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, terlebih saat mereka kembali kelingkungan masyarakat,” harap Yansen.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar. Beliau mengimbau seluruh Lapas/Rutan se-Sulawesi Tengah untuk terus menjalin sinergi dan berkolaborasi dengan Dinas terkait, Stakeholder dengan pihak terkait lainnya sebagai upaya meningkatkan pelayanan dan pembinaan bagi warga binaan.
“Pemasyarakatan merupakan tempat untuk melakukan pembinaan bagi warga binaan dan Lapas/Rutan akan menajdi momentum mereka untuk memperbaiki diri dan lebih mendekatkan diri kepada tuhan sehingga setelah menyelesaikan masa pembinaannya mereka dapat diterima dan berkontribusi dalam masyarakat,” ujar Hermansyah Siregar.
- Rutan Palu
