MediaJawa - Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan (Yantah) Rumah Tahanan Negara Kelas II Palu, Herdi, mendampingi langsung kegiatan pembinaan atau belajar Bahasa Arab yang dilakukan warga binaan dan menekankan bahwa setiap orang berhak untuk berubah kearah yang lebih dan belajar termasuk warga binaan, Rabu (4/9).
Bertempat di ruangan membaca Perpustakaan Rutan Palu, Hal tersebut disampaikannya sebagai bukti bahwa mekanisme pemasyarakatan yang dijalankan didalam lapas dan rutan dibawah Kementerian Hukum dan HAM adalah tepat dan berdampak untuk perubahan sikap hidup para terpidana.
Dirinya menerangkan bahwa setiap orang yang telah habis melakukan kesalahan pasti akan menemukan titik renungnya dimana dia menyesal dan ingin memperbaiki dirinya. Moment ini lah yang menjadi dasar kehadiran Lapas dan Rutan sebagai fasilitor pembinaan untuk para terpidana untuk kembali menjadi pribadi yang luhur di masyarakat.
"Setiap manusia pasti melakukan kesalahan, tidak satu pun manusia yang luput dari pernah berbuat kesalahan, oleh karenanya setiap manusia juga berhak untuk memperbaiki kesalahannya dan merubah dirinya ke versi yang lebih baik kedepan," tutur Herdi dalam pendampingannya.
Dalam kegaiatan belajar Bahasa Arab Ini, warga binaan terpantau mengikuti dengan serius setiap materi yang diberikan serta semangat dalam memperaktekkan.Dalam kegiatan ini warga binaan belajar kosa kata dalam bahasa arab dan cara berdiskusi dengan bahasa Arab.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah, Hermansyah Siregar, mengapresiasi kegiatan pembinaan bahasa arab yang dilakukan Rutan Palu dan berharap dapat dicontohi oleh lapas dan rutan lainnya di Sulawesi Tengah.
- Rutan Palu
