MediaJawa - Berhasil malaksanakan program integrasi dengan tepat, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Palu Kanwil Kemenkumham Sulteng telah membebaskan total 15 orang warga binaan selama priode kerja bulan Juli 2024 berdasarkan data yang dirampung Subseksi Pelayanan Tahanan Rutan Palu, Kamis (1/8).
Kepala Rutan Palu, Yansen, menuturkan bahwa jumlah warga binaan yang bebas tersebut menjadi bukti kesuksesan pembinaan yang telah dilakukan di dalam rutan.
"Program integrasi yang diterima 15 warga binaan itu bisa diberikan karena mereka telah selesai menjalani masa pembinaan yang kami berikan dan dievaluasi juga lewat litmas dan penilaian petugas," ungkapnya.
Jumlah warga binaan yang dibebaskan ini pun menjadi angin segar bagi kinerja pemasyarakatan di Rutan Palu serta mendapat apresiasi dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah, Hermansyah Siregar.
"Ini berita yang baik, saya berharap ini bertahan untuk bulan-bulan kedepannya, karena sesuai dengan pesan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia dimana SK yang harus menunggu warga binaan, bukan warga binaan yang menunggu SK, tentu dengan memenuhi semua persyaratan yang berlaku," ujar Hermansyah.
Sebagai informasi, selain pembinaan, faktor-faktor lain yang menentukan bebasnya warga binaan adalah terpenuhinya persayaratan administrasi yang substantif seperti terpidana telah menjalani 2/3 masa pidananya, telah di litmas oleh Pembimbing Kemasyarakatan, dan surat keterangan penjamin, yang bertanggung jawab atas dirinya di Masyarakat.
- Rutan Palu
