MediaJawa - Tidak banyak orang yang bisa melukis ornamen ukiran Suku Dayak dan karikatur tokoh-tokoh besar, terlebih dalam sarana prasarana yang terbatas seperti dalam balik jeruji besi penjara.
Sejak kepemimpinan Kalapas Hudi Ismono di Lapas Kelas IIA Samarinda banyak ditemukan lukisan ornamen ukiran Dayak di beberapa tempat, baik di area kantor, pilar balai bawah, gazebo dan aula atas Lapas Samarinda.
Erik yang berasal dari Etnis Suku Dayak menuturkan kalau dirinya melukis ini memang kesukaannya atau hobinya sejak dahulu, diawali dengan melukis dengan kuas karena didaerahnya setiap harinya memang sering berkumpul dengan banyak seniman disana.
“Dikampung halaman itu banyak sekali para seniman yang setiap harinya berkumpul, dan kebetulan hobbiku juga melukis,” katanya.
“Dan sejak ada di Lapas Samarinda, kemampuan yang saya miliki ternyata juga bisa membantu pihak lapas sendiri untuk melukis ornamen Dayak di pilar lapas dan Kalapas Samarinda Hudi Ismono mengapresiasi kemampuan saya untuk melukis karikatur tokoh-tokoh atau tamu yang berkunjung ke lapas” imbuhnya.
“Jeruji Besi tidak menghalangi kreatifitas seseorang “. Wujud pembinaan Lapas Samarinda dalam mengimplementasikan pelayanan prima dan semakin PASTI hingga dapat membangun Zona Integritas Menuju WBK/WBBM menindaklanjuti arahan dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Timur Gun Gun Gunawan melalui Kepala Divisi Pemasyarakatan Heri Azhari.
- Lapas Samarinda
