MediaJawa – Optimalkan pebinaan bagi warga binaan, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Palu bekerja sama dengan Prison Fellowship Indonesia (PFI) Sulawesi Tengah gelar pembinaan kerohanian bagi warga binaan yang beragama Kristen, Selasa (2/7). Kepala Rutan Palu, Yansen menjelaskan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian Agama Kota Palu dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan program pembinaan bagi warga binaan.
“Sinergitas ini merupakan bentuk komitmen kami dalam mengoptimalkan pembinaan dan akan berkontribusi positif pada Pemasyarakatan, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas pembinaan bagi warga binaan,” ujar Yansen.
“Pembinaan kerohanian merupakan salah satu faktor penting bagi mereka untuk memperbaiki diri dan memperdalam ilmu agamanya. Oleh karena itu, program ini akan terus kami optimalkan dengan baik agar menjadi bekal mereka saat kembali kemasyarakat,” haranya.
Pada kesempatan ini, bertempat di Gereja Oikumene Jemaat Agape Rutan Maesa Palu, warga binaan kristiani mengikuti pembinaan kerohanian dan ibadah bersama yang dipimpin oleh Pendeta Novry dari PFI Sulawesi Tengah dengan tema khotbah "Kehidupan Yang Penuh Dengan Tantangan, Tuhan Yesus Mampu Memulihkan". Kegiatan ibadah ini turut diawasi langsung oleh anggota pengamanan yang bertugas.
Ditempat berbeda, Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah, Hermansyah Siregar menuturkan bahwa pembinaan kerohanian bagi warga binaan bertujuan untuk mendorong mereka menjadi pribadi yang lebih baik. “Pembinaan kerohanian di Lapas/Rutan se-Sulawesi Tengah rutin digelar dan sudah terjadwal dengan harapan dapat mewujudkan revolusi mental bagi warga binaan,” ujar Kakanwil.
“Meskipun ruang gerak dan kebebasan warga binaan terbatas, kami tidak membatasi kebebasan mereka dalam beribadah, Justru kami terus dorong semangat mereka untuk taat menjalankan ibadah sesuai agama yang dianutnya. Kami siap memfasilitasi dan mendukung setiap kegiatan positif yang mereka lakukan,” pungkas Hermansyah.
- Rutan Palu
