Mediajawa - Samarinda. Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) memulai rangkaian peringatan hari lahir atau Hari Pengayoman yang ke-79 dengan kegiatan doa Bersama Kemenkumham untuk negeri.
“Peringatan hari lahir kita mulai dengan doa lintas agama untuk Indonesia. Ini saat yang baik untuk merefleksikan kinerja Kemenkumham selama ini. Lakukan perbaikan di masa-masa mendatang,” ujar Yasonna selaku Menteri Hukum dan HAM RI di ruang Graha Pengayoman Kemenkumham, Jakarta, Senin (15/7).
Melalui keterangan tertulisnya, Yasonna mengatakan momentum peringatan Hari Pengayoman merupakan saat yang tepat untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan oleh Kemenkumham selama ini. Evaluasi dilakukan untuk memperbaiki pelayanan di masa mendatang.
Doa bersama Kemenkumham dipimpin oleh lima pemuka agama, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Budha, serta Hindu, dan diikuti oleh seluruh pimpinan dan pegawai di lingkungan Kemenkumham.
Mengusung tema ‘Kementerian Hukum dan HAM Mengabdi Untuk Negeri Menuju Indonesia Emas 2045’, Peringatan Hari Pengayoman ke-79 menjadi ajang silaturahmi segenap jajaran Kemenkumham serta peningkatan bakti kepada masyarakat untuk mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045.
Hadir secara virtual Kalapas Samarinda Hudi Ismono dan jajaran Pejabat Struktural Eselon IV dan V bertempat di ruang kerja Kasi Binadik Lapas Samarinda.
Rangkaian peringatan Hari Pengayoman akan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan, seperti bakti sosial serta pertandingan olahraga dan seni.
Kemenkumham juga akan melaksanakan pelayanan publik, di antaranya pameran karya Warga Binaan Pemasyarakatan, pelayanan AHU Online, pelayanan Kekayaan Intelektual Online, pelayanan paspor, pelayanan hukum, pelayanan bisnis dan HAM, hingga acara puncak pada Hari Pengayoman ke-79 pada 19 Agustus 2024.
Diharapkan melalui kegiatan ini jajaran Lapas Kelas IIA Samarinda dapat mempedomani dan lebih meningkatkan pelayanan publik yang semakin PASTI membangun Zona Integritas Menuju WBK/WBBM sesuai dengan arahan dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Timur, Gun Gun Gunawan dan Kepala Divisi Pemasyarakatan Heri Azhari.