MediaJawa – Menjalani masa pembinaan, warga binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Palu Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah secara rutin mengikuti program pembinaan kerohanian. Kepala Rutan, Yansen, ungkapkan dengan pembinaan kerohanian ini diharapkan mampu merubah perilaku warga binaan, meningkatkan keimanan serta lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, Kamis (4/4).
“Hari ini kami menggelar pembinaan kerohanian melalui ibadah keagamaan bagi warga binaan yang beragama kristen. Pembinaan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada para warga binaan untuk berperilaku lebih baik lagi ketika nanti kembali ke masyarakat,” tutur Yansen.
Bertempat di Gereja Oikumene Jemaat Agape Rutan Maesa Palu, kegiatan ibadah ini dipimpin oleh Pendeta Radar, S. Th bersama Vikaris Lisya dari Gereja Protestan Indonesia Donggala (GPID) Koinonia Palu dengan tema "Buah Iman yang Percaya".
Ditempat berbeda, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar, ungkapkan bahwa kebutuhan kerohanian warga binaan merupakan hal yang wajib untuk dipenuhi. “Kami pastikan dan menjamin seluruh warga binaan yang ada di jajaran pemasyarakatan Kemenkumham Sulteng dapat melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing dengan baik.
“Sudah menjadi kewajiban dan komitmen kami dalam memfasilitasi dan memenuhi hak warga binaan secara optimal, khususnya hak melaksanakan ibadah. Tentunya hal ini merupakan bentuk dukungan psikologis dan mewujudkan revolusi mental warga binaan menjadi lebih baik,” terang Hermansyah.
- Rutan Palu