Ini kisah hebat tentang seseorang bernama Alfina
Hidayah atau kerap dipannggil
“fina” atau “alfina” jika di lingkungan formal. Cewek yang mengambil kuliah jurusan S1 Psikologi di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin lahir
pada tanggal 20 Maret 2003 sehingga usia Alfina saat ini telah menginjak 20 tahun. Fina tumbuh dewasa di Desa yang tidak
tersohor namanya bernama Desa Bantuil, Kecamatan Cerbon di pinggiran Sungai
Barito, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Alfina merupakan putri sulung dari dua
bersaudara dan tentu menjadi anak pertama di keluarga merupakan berkah
sekaligus membawa beban moril karena harus bisa menjadi panutan dan tidak
jarang pula saya berperan seperti “call
center” pribadi dia sehingga harus serba tahu terlebih setelah ibunda kami
meninggal dunia di awal tahun 2023 ini.
Di tahun 2019 ketika masih duduk di bangku
SMA Kelas 10, Fina ditawarkan
untuk membersamai kakak kelasnya
dalam sparing
debat Bahasa Indonesia dan tanpa disangka akhirnya ia diikutkan pada Lomba Debat Bahasa Indonesia tingkat
Kabupaten Barito Kuala. Meski saat itu gagal meraih juara pertama, namun
pengalaman yang sangat luar biasa dapat berkompetisi hingga tahap grand final. Setelah pandemi melanda, Alfina mulai kehilangan harapan untuk
dapat berkompetisi lagi. Kemudian, pada Agustus 2023 kemarin ia kembali diberi
kepercayaan untuk mewakili kampus tempatnya berkuliah yakni Universitas Muhammadiyah
Banjarmasin pada perhelatan KDMI (Kompetisi Debat
Mahasiswa Indonesia) di tingkat seleksi wilayah. Dan meskipun belum dapat lolos ke tahap berikutnya Alfina sudah merasa bangga dapat bertemu
dengan debater – debater hebat
dari seluruh Kalimantan.
Kemudian pada akhir Juli 2023, Finatiba-tiba mendapat tawaran untuk ikut sparing debat lagi dan awalnya ia menolak tawaran tersebut karena debat yang ingin dilaksanakan
adalah debat dalam Bahasa Inggris sedangkan dia cukup lemah dalam hal tersebut. Namun pada akhirnya, saya
memberanikan diri ikut meski dengan kondisi yang belum fit serta basic debating yang
sangat jauh dibanding tim lainnya. Jujur, saya merasa berat karena pertimbangan
banyak hal, namun seperti yang sudah-sudah hal ini akan jadi pengalaman seumur
hidup sehingga ia berharap
debat Bahasa Inggris bisa menyasar lebih banyak lagi kalangan terlebih mereka
yang memang punya passion debating
dan mumpuni skill Bahasa Inggrisnya. Dan pada akhirnya Alfina berhasil meraih
3rd Best Speaker dari NDS (National Debating Spar) yang diadakan oleh UMB
bersama pihak ketiga yang berlangsung selama kurang lebih 14 hari.
Selain debat, Alfina juga memiliki hobi di bidang kesenian seperti teater dan
dari hobi ini ia pernah
menjuarai FLS2N cabang monolog di tingkat Kabupaten Barito Kuala dan beberapa
kali juga menjuarai lomba bekisah Bahasa
Banjar.
Demikian kisah hebat dari Cewek jurusan S1 Psikologi di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Semoga menginspirasi kita semua untuk terus belajar dan berprestasi.